Friday, July 24, 2015

Seorang Gadis Yang Single Mother

Source. www.godvine.com

Sejak menuliskan status diri di blog ini, pertanyaan usil yang sama muncul dari beberapa orang di akun FB (beberapa sudah di remove karena tidak sopan).

"Blognya dara/gadis, kok statusnya single mother ?" Sebagian bertanya hal serupa, lainnya makna serupa tapi bahasanya tak santun. Tapi intinya sama.

Tak salah. Aku seorang gadis yang juga single mother. Dan demi Tuhan, bukan karena bujukan setan atau jatuh dalam perilaku tak bermoral. Sepenuhnya tidak begitu.
Saat gempa dan tsunami menerjang Banda Aceh, sepuluh tahun lalu, aku baru dinyatakan sah menjadi seorang istri. Keluarga kami bertaburan melarikan diri saat mushalla berderak, lalu tercerai berai ketika gelombang maut itu menghantam. Aku terlempar dari mobil dan terseret arus. 

Dari Blang Bintang, aku berpindah mengikuti barisan pengungsi. Sempat berhenti sejenak di Barak sementara di halaman TVRI lalu ke rumah Pakwa di Ketapang. Aku beruntung dan sangat beruntung.

Beruntung karena aku menemukan jenazah seluruh keluargaku, dan bisa menguburkan mereka dengan jelas. Itu adalah kemewahan yang dimimpikan oleh banyak korban tsunami. Dan sangat beruntung karena setelah sebulan, menemukan suamiku sedang bermesraan dengan perempuan di satu barak di seberang kota. 

Perempuan itu meradang. Dan dalam muntap dia mengungkapkan rayuan sejak hari pertama jumpa di barak. Laki-laki itu sedikitpun tidak berduka. Dianggapnya aku sudah mati sejak hari pertama.

Seperti aku juga yang dengan riang hati mengajukan perpisahan.

Lalu bagaimana bisa aku menjadi single mother. Khalid ku tersayang adalah putra almarhumah kakakku. Diserahkan ke tanganku sebelum ibundanya berpulang. 

Perempuan dilahirkan dengan amanah yang laki-laki pun patah bila menanggungnya. Perempuan mampu menanggung rasa sakit serupa seluruh tulang dipatahkan saat melahirkan. Perempuan ditakdirkan menjadi madrasah bagi anak-anaknya. Perempuan itu dilahirkan lembut tapi bukan berarti tak tangguh.

Kami memang dicipta dari tulang rusuk. Katanya agar dekat di hati, dan selalu dilindungi. tapi jangan salah, kami pun bisa menjadi tulang punggung. Dan itu karena kelembutan hati, bukan karena lemah.

Hidup itu memang punya kisah yang rumit dan tak jarang membelit. Namun juga bukannya tak bisa disederhanakan. | I.K

10 comments:

  1. suka tulisannya..smoga slalu dimudahkan kedepannya :)

    salam kenal

    Mira

    ReplyDelete
  2. Being a single mother is not easy, so many people kepo about that. Seperti katamu, begitu membaca data diri 'Single Mother' di blogmu, orang sudah tanya 'kok?' ''kenapa?'
    Kurasa pertanyaan ini sama bodohnya dengan bertanya; 'kenapa kau lajang?'

    ReplyDelete
  3. Tapi ini newbie yang berpengalaman ya hehehe. Keep spirit.

    ReplyDelete
  4. Tetap semangat, jangan dengarkan omongan negatif yg mungkin singgah. Hanya perempuan hebat yang bisa menjadi single parent,karena menjadi orang tua bukan pekerjaan mudah

    ReplyDelete
  5. Isnaaa... Salam kenal ya... Tetap semangat..l
    Ww

    ReplyDelete
  6. Halo Isna, salam kenal ya... Senang deh menemukan wanita2 Aceh yang bisa menulis tegas tapi lugas seperti Isna. Dan tulisan ini, seperti yang aku duga saat pertama kali membaca judul postingan ini di grup lho! Gadis tapi Single Mom, pasti kalo bukan anak dari kakaknya pasti anak dari adiknya yang telah berpulang ke Rahmatullah. Eh iyaaa, bener. Hehe.

    Oops, mau kenalan aja sampai jadi nulis panjang begini. Okd, salam kenal and keep sharing ya, Isna. :)

    ReplyDelete
  7. Salam kenal Isna... Senang membaca tulisan ini, semoga barokah dalam menjalani hari-hari indah yang Allah berikan. Indah... Karena kita melewatinya dengan rasa syukur, selalu... :)

    ReplyDelete
  8. Salam kenal Isna... Senang membaca tulisan ini, semoga barokah dalam menjalani hari-hari indah yang Allah berikan. Indah... Karena kita melewatinya dengan rasa syukur, selalu... :)

    ReplyDelete
  9. salam kenal keumala.. artikelnya mantap dan apa adanya
    saya suka
    apa lagi dengan latar belakang kisah kamu
    saya jadi ingin menunggu artikel selanjutnya

    ReplyDelete
  10. Isna, hidup ini adalah pilihan, Jika suatu saat kamu menemukan kembali pilihanmu dan kamu telah merenungi dan berpikir secara mendalam tidak salah jika engkau mau merobah statusmu....

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...