Tuesday, December 29, 2015

Janda


Menyakitkan bagiku. Untuk kesekian kalinya, aku harus mendengar omongan tak beradab. Laki-laki berstatus guru senior di satu SMA terkenal di kotaku, suami dari seorang perempuan yang masih cantik diusia 50an, dan ayah dari 6 putri.

Dengan tak malu, dia berbisik mengajak melakukan hal yg hanya dibolehkan bagi suami istri. Ajakan yang muncul hanya karena aku seorang janda. Gempar lorong kami saat nampan kue kulemparkan ke wajahnya.
Tak bisa kuhindari, itu memicu keributan. Istrinya mengamuk. Fitnah, teriaknya membela diri, tapi bungkam ketika beberapa mahsiswi yang kos di rumahnya dengan semangat mengadu soal ucapan tak senonoh yang ternyata sering mereka terima. Bersyukur selama ini terus hidup dalam aturan agama, terus menjaga marwah dan harga diri, terus menjaga sikap. Karena istrinya dalam murka meneriakkan dia mempercayai aku. Janji Tuhan sempurna. Siapa hamba yang menjaga agamaNya, maka Ia akan balas menjaga hambaNya

Dibalik semua keributan, aku hanya bisa meredam amarah. Mengukir istigfar dalam lisan dan hati. Dan mengutuki televisi dengan racun yang mencemari nama perempuan-perempuan yang senasip denganku.

Janda. Gelar yang tak dirindukan perempuan manapun. Gelar yang tak jarang hadir setelah tahun-tahun penuh penderitaan, kekerasan, luka fisik dan batin. Tak semua perempuan 'beruntung' menjadi janda yang terpisah karena kematian. Tak semua perempuan beruntung menjadi janda setelah melewati tahun-tahun penuh cinta dan kasih. Atau dalam jalan hidupku -- yang kuanggap beruntung -- karena tak butuh waktu lama mengetahui ketidak setiaan laki-laki yang baru menjadi suami saat itu. ( ada kutuliskan di sini )

Tapi lihatlah. Hanya karena satu dua perempuan dengan perilaku tak beradab, yang menjual kejandaannya untuk hasrat murahan, yang membiarkan dirinya gatal merusak bahtera orang lain. Dengan kejam televisi, buku murahan, media kacangan menanamkan pikiran bahwa semua perempuan berstatus janda adalah murahan.

Hasilnya kami sering menjadi sasaran pelecehan. Ada yang mencoba menjamah atau meraba. Tak jarang omongan cabul secara tersirat atau tersurat. Bahkan seorang mahasiswi kos disebelah rumahku pernah menceritakan omongan yang didengarnya dari anak pemilik kos. Pemuda itu dan temannya bercanda soal 'menikmati' beberapa perempuan di kampung kami. Perempuan-perempuan seperti aku.

Kampung kami memang punya 7 orang janda, dan semua karena tsunami.

Aku masih ingat jelas cerita tetanggaku yang membuka warung kecil. Berapa kali dia harus menahan amarah atas omongan 'menjurus' dari mereka yang belanja diwarungnya.

Tak ada perempuan yang menginginkan menjadi janda. Tak ada perempuan yang bercita-cita menjadi janda. Karena sekarang ini menjanda berarti menjadi manusia kelas dua dalam kehidupan sosial. Terutama bila masih dianggap cukup muda atau belum terlalu tua. Dicurigai sesama perempuan, dipandang rendah oleh sebagian laki-laki. Serba salah dalam pergaulan masyarakat.

Terlalu menjaga jarak dianggap angkuh. Tapi beramah tamah pun bisa menjadi masalah dan dituduh menggoda. Serba salah, dan membingungkan. Dan itu semua karena pikiran yang dibentuk media, yang menghukum tanpa sidang, menyalahkan tanpa melihat kenyataan.

Kuatkan kami, Tuhan. Dan bukakan pikiran mereka. Janda adalah perempuan yang harus kehilangan sebagian mimpinya, tak jarang harus menerima kenyataan bahwa dirinya adalah tulang rusuk yang harus menjadi tulang punggung. | I.K

4 comments:

  1. Menyentuh sekali tulisannya, tetap semangat, salut dan bangga karena kamu adalah perempuan yang sangat tegar

    ReplyDelete
  2. Konotasi negatif pada kata janda itu kayaknya bakal terus melekat ya, Kak. Sekata sama Kak Zatin dan semoga perempuan-perempuan janda diberi keteguhan iman dan kekuatan hati dan selalu dalam lindungan Allah. Amin.

    ReplyDelete
  3. Agen Slot Terpercaya
    Agen Situs Terpercaya


    Buruan Gabung Bersama Kami di 88CSN

    Dapatkan:
    BONUS SETIAP HARI 5%
    BONUS NEW MEMBER 180%
    BONUS MEMBER POKER 20%
    BONUS HAPPY HOUR 25%
    dan banyak lagi bonus lain nya.
    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    WA : 081358840484
    BBM : 88CSNMANTAP
    Facebook : 88CSN
    www.wes88.com

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...